Senin, 29 Maret 2010


Kisah Lucu dan Tragis Pada Cinta Pertama (part1)

Saat aku pulang sekolah seperti biasanya aku selalu kumpul-kumpul bersama teman-teman sebelum aku pulang kerumah, saat itu aku bertemu teman aku yang kebetulan lain sekolah, dia sedang asik ngobrol dengan temannya (wanita yg akhirnya menjadi pacar pertamaku) lalu aku sapa temanku itu, dan dia langsung mengenalkan temannya kepada aku, pada awal bertemunya aku dengan dia biasa saja tidak ada yang istimewa karna memang aku belum punya niat/keberanian untuk mengenal jauh tentang wanita padahal aku akui dia itu cantik, setelah itu aku langsung berkumpul bersama teman2 yang lain dan lalu pulang.

Esok harinya, aku bertemu lagi dengan temanku dirumahnya untuk pergi kesekolah sama-sama walaupun sekolahnya berbeda tempat tapi satu jurusan, lalu temanku membicarakan tentang temannya yang kemarin dikenalkan ke aku, dia bilang bahwa temannya itu masih belum punya pacar secara tiba-tiba dia langsung menanyakan ke aku apakah aku tertarik pada temannya itu, lalu aku jawab "gw ga tau, lagian apa dia mau sama gw?" lalu dia meyakinkan aku bahwa dia pasti mau sama aku, lalu diasaat kita berpisah dijalan dia bilang pada aku kalo nanti dia bertemu dengan temannya dia akan sampaikan salam dari aku, rasanya ingin menolak tetapi aku ga bisa bilang apa-apa yang ada hanya rasa gelisah dan takut dipermalukan karna aku yakin dia ga akan suka sama aku.

Pada saat aku pulang sekolah aku sengaja tidak berkumpul sama teman-teman dari sekolah aku langsung pulang kerumah, karena rasa gelisah dan takut itu masih saja menghantui perasaanku, memang pada saat itu aku adalah orang yang sangat pemalu terhadap wanita, maklum jalan pemikiranku masih senang bermain, lalu aku ketemu dengan temanku ditempat biasa aku kumpul sama teman-teman rumah lalu ia bertanya kemana tadi waktu pulang sekolah kenapa aku ga berkumpul bersama mereka untuk pulang sama-sama, lalu ia menyampaikan salam dari temannya, rasanya hati ini ga percaya kalo dia akan mengirim balik salamnya untuk ku, aku hanya tersipu-sipu malu dan mencoba untuk mengalihkan pembicaraan itu, saat dirumah aku merasa ada yang beda dihati aku sepertinya hatiku mulai digerogoti sedikit demi sedikit oleh perasaan cinta, tetapi aku terus mencoba meyakinkan diriku bahwa salam darinya itu hanyalah sebuah tanda persahabatan.

Hari terus berlalu dan rutinitas pun terus berlalu seperti biasa, sampai akhirnya aku bertemu langsung sama si dia (wanita yg akhirnya menjadi pacar pertamaku) secara tidak sengaja, saat itu aku bertegur sapa dan berbincang-bincang panjang lebar, dan itu berlaku sampai akhirnya hubungan persahabatanku semakin dekat dengannya dan aku merasakan bahwa ternyata dia telah meluluhkan hatiku.

Setiap hari rasanya ingin sekali selalu bertemu dengannya, dan aku hanya berharap smoga apa yang kurasakan sama dengan apa yang ia rasakan, di tengah-tengah indahnya hatiku tiba-tiba ada badai yang melanda dihatiku, ternyata teman yang mengenalkan aku dengan si dia merasa tidak suka melihatku dengan dia walaupun didepanku dia menunjukan sikap setuju tapi dibelakangku dia bersikap lain bahkan ia merencanakan akan menggagalkan usahaku untuk mendapatkannya dengan maksud kalau dia ga bisa mendapatkan wanita itu berarti aku juga tidak akan pernah mendapatkannya, tetapi aku tetap optimis dengan jalanku yang sedang aku lalui karna aku yakin siapa yang mempunyai niat baik pasti akan selalu diberi jalan. Sampai akhirnya temanku datang kerumahku untuk meminta maaf atas apa yang selama ini dia pendam, dia bilang padaku bahwa ternyata dia juga mencintai wanita yang sama dan meminta ijin padaku untuk menyatakan perasaannya pada wanita itu dengan alasan dia yang pertama kali kenal dengannya, secara tidak langsung ia memintaku untuk mengurungkan niatku untuk mendekati wanita itu, akhirnya aku coba sabar walaupun hatiku penuh dilanda emosi dan bilang padanya "sudahlah gw ma lo dah berteman dari kecil, jika lo mo maju duluan silahkan gw rela jika dia jadi milik lo asalkan dia juga berperasaan yg sama dengan lo" dan dia menjawab "makasih lo mang temen gw yg paling baik, jika gw ditolak sama dia gw harap lo yang harus memiliki dia setidaknya diantara kita ada yang mendapatkan dia" aku hanya tersenyum kecil mendengarnya walau pun aku sudah tau niat jelek yang dia rencanakan untukku.

Hari masih terus berlalu dan aku masih sering berjumpa dengan wanita itu, aku slalu berusaha agar tetap bersikap seperti biasanya walaupun dihatiku merasa cemas akan takut kehilangan dia, sampai akhirnya ku beranikan diri untuk bertanya masalah apa yang temanku rasakan terhadapnya dan dia menjawab pertanyaanku "memang aku suka sama dia... (jantungku berdegup kencang mendengarnya)" lalu ia melanjutkan bicara "tapi hanya sebagai teman saja" kuambil nafas panjang lalu kehempaskan betapa leganya perasaan ini.

Disela kesenangan dihati ini terlintas rasa ingin mengungkapkan perasaanku padanya, kembali ku kuatkan keberanianku, dengan hati bergetar perlahan ku ungkapkan perasaanku padanya dan ternyata apa yang kurasakan sama seperti apa yang dia rasakan, tapi dia menunda untuk menjalani hubungan ini dengan alasan bahwa dia baru saja berpisah dengan orang yang pernah dia cintai, aku tidak bisa memaksanya walaupun rasa ingin memilikinya sangat besar di hatiku tetapi setidaknya aku sudah tenang walaupun masih ada kemungkinan kehilangan dirinya, aku sudah mengurangi beban yang ada dihatiku, dan dengan sabar aku slalu menunggunya untuk datang dihatiku.

1 komentar:

Tabligh Alfarisyi mengatakan...

kereeeeeen!!!!!
des kx gk di kembang kan lagi!!!
ni blognya dah keren looo!!!

Posting Komentar